Rabu, 13 Agustus 2008

sepak bola & motorgp













Janganlah bertanya mengapa dari 220 juta jiwa penduduk Indonesia, Kita tidak mampu menciptakan 11 pemain terbaik.
Akan tetapi, bertanyalah mengapa Kita tidak menjadi 1 di antara 11 pemain itu.
Pesan www.sepakbola-indonesia.com untuk 63 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia.
(17 Agustus 1945 - 17 Agustus 2008)


www.sepakbola-indonesia.com : Semua tentang Sepak Bola Indonesia


Skuad timnas Indonesia di putaran final Piala Asia 2007.
(Sumber foto: www.pssi-football.com)
Debut Pemain Timnas Indonesia
di Piala Kemerdekaan
Piala Kemerdekaan IX/2008 akan digelar pada 21-29 Agustus 2008. Dalam waktu 23 tahun sejak 1985 itu, ada 95 pertandingan yang telah digelar. Pertandingan Indonesia (Garuda) vs Malaysia (tim B) tercatat sebagai pertandingan perdana Piala Kemerdekaan. Pertandingan tersebut digelar pada 9 Agustus 1985.
Namun, tahukah Anda, siapa saja pemain-pemain timnas Indonesia yang pertama kali melakukan debutnya? Tentu saja, yang beruntung yaitu para pemain timnas Indonesia Garuda. Mereka adalah Agus Waluyo (penjaga gawang), Mustafa Umarella, Tiastono Taufik, Robby Darwis, Azhary Rangkuty, Aji Ridwan Mas, Danny Bolung, Adjat Sudradjat, Sugianto, Yonas Sawor, dan M. Sofia/Andjar Rachmulyono. Dalam pertandingan perdana tersebut, Indonesia (Garuda) berhasil mengalahkan Malaysia (tim B) 1-0 melalui gol tunggal Sugianto (menit 83).

Persikaba dan PSCS Lolos

Persikaba (Blora) dan PSCS (Cilacap) akhirnya berhasil meloloskan diri ke babak selanjutnya dalam kompetisi Divisi II Liga Indonesia 2008.

Kisah Homeground yang Berpindah-pindah
Perserikatan 1986-1987 pun Pernah Mengalami
Liga Super Indonesia (LSI) 2008-2009 merupakan kompetisi yang menerapkan konsep baru. Sayangnya, adanya homeground yang berpindah-pindah bagi beberapa klub membuat LSI ini "berwarna". Namun, tahukah Anda bahwa dalam sejarahnya, penerapan konsep baru yang "berwarna" ini pun pernah terjadi pada Perserikatan 1986-1987?
Berbeda dari kompetisi-kompetisi Perserikatan sebelumnya yang menerapkan sistem home tournament, dalam Perserikatan 1986-1987, PSSI mulai menerapkan sistem home and away. Namun, untuk wilayah timur tampaknya masih belum diterapkan sistem home and away secara sempurna.
Setelah pertandingan Persipura vs Perseman yang digelar di Stadion Mandala (Jayapura), homeground selanjutnya bagi kedua tim (Persipura dan Perseman) yaitu Stadion Persiba (Balikpapan), Stadion Matoangin (Makassar), Stadion Diponegoro (Semarang), dan Stadion Gelora 10 November (Surabaya). Bahkan uniknya ketika Perseman vs Persiba yang berlangsung di Stadion Persiba (Balikpapan), justru Perseman yang menjadi tuan rumah.
Pra Piala Dunia 1978: Reuni Pelatih Timnas Indonesia
Pada Februari-Maret 1977 berlangsung Pra Piala Dunia 1978 bagi Indonesia. Namun, tahukah Anda bahwa pada event tersebut berkumpul para pelatih yang menangani timnas Indonesia? Lebih tepatnya ialah sebelum, pada saat, dan sesudah.
Pada Pra Piala Dunia 1978, Indonesia diasuh Tony Pogaknik. Pelatih asal Yugoslavia ini merupakan pelatih timnas Indonesia (1954-1964) yang kembali ditunjuk PSSI untuk menanganinya. Lalu, Singapura, dilatih Choo Seng Quee (pelatih timnas Indonesia 1951-1953). Ada pula Frans van Balkom sebagai pelatih Hongkong. Atas keberhasilannya mengangkat prestasi Hongkong, kelak, Ia pun dikontrak PSSI untuk melatih timnas Indonesia di Pra Olimpiade 1980.
Ketika Wiel Coerver ke Indonesia
Pada Pra Olimpiade 1980, timnas Indonesia dilatih Frans van Balkom. Mengapa Ia ditunjuk sebagai pelatih? Atas keberhasilannya mengangkat prestasi Hongkong di Pra Piala Dunia 1978, pelatih asal Belanda ini dikontrak PSSI untuk menangani timnas Indonesia.
Namun, jauh sebelum itu, Wiel Coerver pun tercatat sebagai pelatih timnas Indonesia di Pra Olimpiade 1976. Apa pula latar belakangnya? Atas keberhasilannya membawa Feyenoord menjuarai Piala UEFA 1973/1974, pelatih yang juga berasal dari Belanda ini dikontrak PSSI untuk menangani timnas Indonesia di Pra Olimpiade 1976. Bahkan pada 1979, Ia kembali menangani timnas Indonesia di SEA Games 1979. Saat itu, Ia ditunjuk sebagai pelatih penasihat.
Kini, Wiel Coerver datang lagi ke Indonesia? Semoga ilmunya masih dapat diwariskan untuk kemajuan sepak bola Indonesia!
Wiel Coerver
Sumber foto: www.bolanews.com





Senin, 11 Agustus 2008: PSMS vs Persela 0-1, Deltras vs Persiwa 0-2, dan Persib vs Arema (ditunda).
Selain di situs web www.sepakbola-indonesia.com [--yang hanya menyajikan data-- yang berbasis pada media konvensional (old media): media cetak (plus online)], Anda pun dapat memperoleh informasi (berita-berita) Liga Super Indonesia, antara lain di beberapa situs web berikut ini.

Divisi Utama Liga Indonesia 2008-2009.
Senin, 11 Agustus 2008: Persikota vs Persih 5-2, Persikad vs PSPS 0-2, PSIR vs PSS 1-1, dan Persiku vs Persis 2-0.


Indonesia vs Selandia Baru 2-1




Agenda Timnas Indonesia:
(1) Piala Kemerdekaan RI (Indonesia)
(2) Merdeka Games (Malaysia)
(3) Piala AFF VII/2008.

Rekor Pertemuan Indonesia vs Selandia Baru

Timnas Indonesia berhasil mengalahkan timnas Selandia Baru (New Zealand) 2-1 dalam pertandingan persahabatan internasional di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta (Kamis, 24 Juli 2008). Dua gol kemenangan Indonesia diciptakan M. Ilham (menit 14) dan Bambang Pamungkas (34). Sementara satu gol tim yang dipersiapkan menuju Olimpiade 2008 di Beijing, China, itu diciptakan Jeremy Brockie (menit 44).

Formasi pemain timnas Indonesia ketika melawan Selandia Baru yaitu 23-Markus Harison (penjaga gawang), 9-Mahyadi Panggabean, 6-Charis Yulianto, 2-M. Roby/21-Nova Arianto, 5-Fandy Mochtar/14-Ismed Sofyan, 11-Ponaryo Astaman, 15-Firman Utina/16-Syamsul Chaerudin, 18-M. Ilham, 8-Ellie Aiboy/17-Benben Berlian, 13-Budi Sudarsono, dan 20-Bambang Pamungkas/10-Rudy Widodo.

Pelatih:
Benny Dollo; Kapten tim: Charis Yulianto



Penghargaan untuk Pemain Sepak bola Indonesia

Terserah, Anda mau memulainya dari mana. Namun, rangkaian peristiwa berikut ini merupakan tahap-tahap perjalanan Galatama. Inilah latar belakang apa (sebelumnya) melakukan apa (sesudahnya) sehingga tersusun suatu sebab-akibat.

Indonesia di Piala Raja (King's Cup) Thailand


Dalam salah satu versi daftar juara Perserikatan (1931-1994) terdapat Persipura (Jayapura) yang menjadi juara. Ada yang menulis 1979 dan ada pula yang menulis 1980. Ketika menurut versi lainnya, Persipura "dihilangkan", sebagian pihak masih tetap merasa yakin bahwa Persipura pernah menjuarainya. Itulah "perang" daya ingat versus fakta-data.
Lalu, apa sesungguhnya yang terjadi? Pada 1980, PSSI menyelenggarakan Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Antarklub Amatir Perserikatan. Pesertanya adalah perwakilan (biasanya juara kompetisi intern) Perserikatan yang bersangkutan.
Dalam Kejurnas Antarklub Amatir Perserikatan I/1980, Mandala (anggota Persipura) berhasil menjadi juara setelah di babak final mengalahkan Beringin Putra (Ujungpandang) 4-0 melalui gol Hengky Heipon (menit 5-penalti), Mettu Duaramuri (8), Leo Kapissa (12), dan Panus Korwa (56). Dan..., Kita pun mengenal nama-nama pemain tersebut merupakan nama-nama pemain Persipura.
Sepanjang sejarahnya, Mandala (Jayapura) berhasil meraih tiga kali juara dan sekali runner-up. Bahkan tiga gelar juara tersebut menjadi rekor dalam perjalanan Antarklub Amatir Perserikatan (1980-1995).

I/1980: Mandala vs Beringin Putra (Ujungpandang) 4-0
II/1981: Mandala vs Bintang Utara (Medan) 2-0
III/1984: Mandala vs Gajayana (Malang) 2-0
IV/1986: Bina Taruna (Jakarta Timur) vs Mandala 2-1
Galatama XIII/1993-1994: Edisi Terakhir
(4 November 1993 s.d. 8 Juli 1994)
Wilayah Barat

Wilayah Timur

Babak "4 Besar"
1.
Medan Jaya
32
18
10
4
37-17
46

1.
PKT
28
12
11
5
32-19
35

1.
Gelora Dewata
3
1
2
0
2-1
4
2.
Pelita Jaya
32
17
10
5
49-23
44

2.
Gelora Dewata
28
11
11
6
29-21
33

2.
Pelita Jaya
3
2
0
1
2-1
4
3.
Semen Padang
32
16
9
7
50-23
41

3.
Assyabaab
28
10
12
6
30-24
32

3.
PKT
3
0
2
1
3-4
2
4.
Arseto
32
15
6
11
41-35
36

4.
Mitra Surabaya
28
7
13
8
35-36
27

4.
Medan Jaya
3
0
2
1
2-3
2
5.
Mataram Putra
32
11
10
11
23-31
32

5.
Barito Putra
28
8
11
9
26-35
27


6.
BPD Jawa Tengah
32
9
10
13
34-41
28

6.
Arema
28
5
17
6
19-23
27

7.
Aceh Putra
32
6
14
11
27-33
26

7.
Petrokimia Putra
28
6
12
10
26-31
24

8.
Bandung Raya
32
5
12
15
23-34
22

8.
Putra Samarinda
28
5
9
14
26-34
19

9.
Warna Agung
32
4
5
23
19-66
13



Waktu
Tempat
Pertandingan
Hasil
Sabtu, 2 Juli 1994
Stadion Mandala Krida (Yogyakarta)
Medan Jaya vs Gelora Dewata
0-0
Sabtu, 2 Juli 1994
Stadion Mandala Krida (Yogyakarta)
PKT vs Pelita Jaya
0-1
Senin, 4 Juli 1994
Stadion Mandala Krida (Yogyakarta)
Pelita Jaya vs Medan Jaya
1-0
Senin, 4 Juli 1994
Stadion Mandala Krida (Yogyakarta)
Gelora Dewata vs PKT
1-1
Rabu, 6 Juli 1994
Stadion Sriwedari (Solo)
Pelita Jaya vs Gelora Dewata
0-1
Rabu, 6 Juli 1994
Stadion Sriwedari (Solo)
Medan Jaya vs PKT
2-2
Grandfinal:
Jumat, 8 Juli 1994: Stadion Sriwedari (Solo): Pelita Jaya vs Gelora Dewata 1-0 (Buyung Ismu 51)
Arseto
Arseto (Solo) tercatat dalam sejarah persepakbolaan Indonesia sebagai juara Piala Liga edisi perdana (1985) yang digelar pada 13 April s.d. 7 Mei 1985. Dalam babak final yang berlangsung di Stadion Sriwedari Solo (07/05/1985), klub pindahan dari Jakarta itu berhasil menumbangkan Mercu Buana (Medan) 3-0 melalui hattrick Dedy M. Darda (menit 31, 71, dan 73). Formasi Arseto ketika final melawan Mercu Buana yaitu Asmawi Jambak (penjaga gawang), Tonggo Tambunan, Cinca Ali, Louis Mohidin, Hartono Ruslan, Yunus Muchtar, Mahdi Haris/Zein Ashar Harahap, Eduard Tjong, Sugiarto, Dedy M. Darda, dan Sukisno.

Persib
Persib (Bandung) tercatat dalam sejarah persepakbolaan Indonesia sebagai juara kompetisi divisi utama Perserikatan edisi terakhir (1993-1994). Dalam babak final yang berlangsung di Stadion Utama, Senayan, Jakarta (17/04/1994), Persib mengalahkan PSM 2-0 melalui gol Yudi Guntara (menit 26) dan Sutiono Lamso (71). Formasi Persib ketika final melawan PSM yaitu Aries Rinaldi (penjaga gawang), Dede Iskandar/Hendra Komara, Nandang Kurnaedi, Robby Darwis, Roy Darwis, Yadi Mulyadi, Kekey Zakaria, Asep Kustiana/Mulyana, Sutiono Lamso, Yusuf Bachtiar, dan Yudi Guntara.
Persija
Persija (Jakarta Pusat) tercatat dalam sejarah persepakbolaan Indonesia sebagai juara kompetisi divisi utama Perserikatan edisi perdana (1978-1979) yang digelar pada 15 November 1978 s.d. 13 Januari 1979. Dalam pertandingan terakhir yang berlangsung di Stadion Utama, Senayan, Jakarta (13/01/1979), Persija mengalahkan PSMS 1-0 melalui gol Andi Lala (menit 64). Formasi Persija ketika melawan PSMS (13/01/1979) yaitu Endang Tirtana (penjaga gawang), Simson Rumahpasal, Johanes Auri, Marselu Tambayong, Oyong Liza, Sofyan Hadi, Dede Sulaiman, Wahyu Hidayat, John Lesnusa/Taufik Saleh, Anjas Asmara, dan Andi Lala/Rully Neere.
Persebaya
Persebaya (Surabaya) tercatat dalam sejarah persepakbolaan Indonesia sebagai juara kompetisi Perserikatan edisi terakhir (1978) ketika pembagian divisi belum diselenggarakan PSSI. Pada masa ini, semua peserta, termasuk juara bertahan, harus bertanding dari bawah: dari kampung ke kampung. Mereka berjuang untuk memperoleh tiket ke kompetisi tingkat nasional. Dalam babak final yang berlangsung di Stadion Utama, Senayan, Jakarta (28/01/1978), Persebaya mengalahkan Persija 4-3. Empat gol kemenangan Persebaya dicetak Hadi Ismanto (menit 20 dan 54), Rudy William Keltjes (63), dan Joko Malis 69), sedangkan tiga gol Persija dicetak Taufik Saleh (menit 5 dan 28) dan Andi Lala (78). Formasi Persebaya ketika final melawan Persija yaitu Suharsoyo (penjaga gawang), Yudi Suryata, Rusdi Bahalwan, Wayan Diana, Suyanto, Rudy William Keltjes/Sapuan, Waskito, Johny Fahamsyah, Joko Malis, Hadi Ismanto, dan Abdul Kadir.

Galatama I/1979-1980: Edisi Perdana
(17 Maret 1979 s.d. 6 Mei 1980)
No.
Klub
Main
Menang
Seri
Kalah
Nilai
1.
Warna Agung (Jakarta)
25
17
4
4
38
2.
Jayakarta (Jakarta)
25
14
9
2
37
3.
Indonesia Muda (Jakarta)
25
15
6
4
36
4.
NIAC Mitra (Surabaya)
25
13
8
4
34
5.
Pardedetex (Medan)
25
10
8
7
28
6.
Jaka Utama (Tanjungkarang)
25
10
5
10
25
7.
Perkesa '78 (Bogor)
25
10
4
11
24
8.
Arseto (Jakarta)
25
7
10
8
24
9.
Tunas Inti (Jakarta)
25
7
7
11
21
10.
Sari Bumi Raya (Bandung)
25
7
7
11
21
11.
Cahaya Kita (Jakarta)
25
8
5
12
21
12.
Tidar Sakti (Magelang)
25
4
5
11
13
13.
Buana Putra (Jakarta)
25
3
6
16
12
14.
BBSA Tama (Jakarta)
13
2
0
11
4
*) BBSA Tama mengundurkan diri setelah putaran I berakhir.





Hak cipta dilindungi undang-undang.